Senin, 27 Mei 2013

Permsalahan Agama

Tersebarnya berbagai macam sekte-sekte agama baik itu berbentuk aliran maupun dalam bentuk agama itu sendiri membuat pemahaman-pemahaman baru bermunculan dan tampil sebagai sumber dari pada sebuah kebenaran. Munculnya berbagai macam sekte-sekte ini sangat berpengaruh besar terhadap pemahaman masyarakat khususnya masyarakat yang awam akan agama terkhusus penganut agama Islam itu sendiri.
Agama adalah salah satu mediasi manusia untuk mengenal sang penciptanya dan merupakan kuota manusia untuk mengintegrasikan diri akan nilai-nilai kebenaran yang tentunya pengenalan tentang kebenaran mutlak (Tuhan) lain dari pada itu agama juga menekankan agar hubungan dengan manusia harmonis. Ajaran agama lebih menitik beratkan akan nilai-nilai moralitas individu dan bahkan sampai pada tataran kolektivitas masyarakat. Di Indonesia terdapat beberapa agama yang diakui keberadaannya dan secara teoritis kesemuanya menginginkan keselamatan manusia dalam menempuh perjalanan hidup ini. Indikasi yang bisa kita simpulkan bahwa semua agama mengajarkan keselamatan bagi pemeluknya.
Seiring dengan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian tinggi pada zaman kita ini terbangun berdasarkan usaha bersama umat manusia. Ilmu pengetahuan berkembang sesuai dengan masa dan zaman serta peradaban, sedangkan kita semua berperan dalamnya. Setiap manusia telah mengambil manfaat dari usaha orang lain dalam mengembangkan ilmu pengetahuan meskipun diantara mereka tidak mempunyai hubungan langsung apa-apa, selain hanya sebagai sesama manusia. Realita ini merupakan andil positif untuk memudahkan kehidupan manusia dalam mencapai tujuan dan kemakmurannya. Adalah suatu hal yang aneh, manusia yang terbiasa dengan cara berfikir ilmiah dan menerima ilmu pengetahuan serta mengaguminya, namun dalam waktu yang sama, mereka menutupi dari mereka sendiri dengan sikap jumud (stagnasi) dan fanatik buta dalam beragama. Di lain pihak, ada juga mereka tidak hanya acuh dengan agama,namun yang sering menolak agama secara keseluruhan, jika tidak dikatakan terus – menerus! Ada yang mau berfikir ilmiah untuk dunia, tapi tidak untuk agama!
Permasalahan agama secara umum bukanlah permasalahan gaib semata, seperti yang diyakini banyak orang. Tetapi ia juga mencakup permasalahan fisika dan keyakinan yang nyata dalam pengetian letterlate dan sempurna untuk sebuah pernyataan kalimat. Permasalahan agama mencakup segala aspek kehidupan manusia baikpada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Dari sanalah didapatkan keterangan tentang nasib yang akan menimpa manusia yang disebabkan oleh hasil perbuatannya sendiri. Semua masalah ini dapat dipandang dengan kaca mata ilmu pengetahuan dan fisika.
Untuk mengetahui tujuan agama yang benar, kita hanya perlu menanggalkan dan membebasakan diri dari ajaran berhala dan mitos yang diwarisi oleh hampir semua agama di dunia ini, lalu berpegang pada akal dengan cara berfikir ilmiah dimana nanti dapat kita temukan mana agama yang benar dan mana agama yang salah. Tapi ini tidak pernah dilakukan dunia secara bersama sebagaimana mereka membangun peradaban material modern secara bersama pula.
Apakah manusia sudah mengkaji agama secara mendalam sebagaimana mereka serius pada ilmu alam, sosial, dan humaniora? Jawabannya “belum” dan “tidak mau” dengan alasan risih dan memancing permusuhan sesama manusia! Manusia modern yang merasa liberal dalam dunia kebebasan berfikir ternyata menutupi diri untuk masalah yang esensi ini. Sedangkan untuk masalah kebebasan berperilaku, termasuk perilaku kelainan seksual, manusia diberi kebebasan berfikir sebebas-bebasnya sehiingga sulit membedakan antara manusia dengan hewan! Manusia tidak pernah melakukan diagnosa mendalam terhadap agama, sebagaimana mereka mendiagnosa berbagai masalah alam. Dan manusia tidak pernah melakukan operasi bedah caesar atau bedah bedah otak terhadap agama sebagaimana mereka melakukan hal itu pada tubuh manusia.
Perlu kita sadari, permasalahan agama (mencari agama yang benar) bukanlah masalah pergulatan antara ideologi dengan peradaban yang berbeda. Permasalahan agama juga bukan permasalahan misi atau dakwah dalam agama tertentuyang akan menjelaskan identitas paganisme agama mereka.dan agama juga bukan permasalahan politik yang akan meluaskan sayapnya dalam merekrut pengikut dan kemudian digunakan untuk tujuan-tujua politik sesuai dengan kehendak pendiri dan pelopor gerakan tersebut. Permasalahan agama berkaitan erat dengan keberadaan manusia dan nasibnya. Manusia adalah makhluk lemah yang akan menghadapi hari tua kemudian menemui ajalnya. Setelah itu, ia mengadapi kebenaran mutlak (al-haqiqah al-muthlaqqah) secara langsung.
Manusia sendirilah yang merugi apabila ia tidak menyadari arti dari agama. Kesempatan untuk mempersiapkan diri akan hilang begitu saja, karena ia tidak mengetahui tujuan penciptaan dirinya sendiri. Ia tidak mengerti untk apa segala yang ada disekitar dirinya diciptakan.
Sekarang kita telah berada di awal abad ke-21. Kita telah dapat menghasilkan ilmu pengetahuan yang sangat banyak. Kita juga telah banyak menetahui berbagi macam teori yang telah disempurnakan dan lebih menyeluruh. Kecuali satu langkah atau beberapa langkah lagi kita akan mengakhiri perjalanan panjang dari perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Statemen yang menyatakan bahwa permasalahan agama adalah permasalahan metafisika semata merupakan pandangan tradisional yang jauh dari realita dan picik serta tanpa dasar sedikit pun. 

Kesimpulan yang bisa kami simpulkan bahwa berkembangnnya sekte-sekte ataupun alairan-aliran di masyarakat disebabkan akan pemahaman agama yang masih minim dan pemahaman paganisme (mitos) masih menggurita dalam benak masyarakat terutama masyarakat-masyarakat awam. Untuk mengubah paradigma masyarakat tersebut, diperlukan penelitian dan pembahasan yang mendalam. Kita harus menggunakan pengetahuan yang berkembang dalam meneliti masalah ini. Metode-metode yang berkembang akan sangat bermanfaat dalam melakukan penelitian terhadap kebenaran mutlak sebuah agama. Kepicikan dan kelalaian akan menjadi penghalang bagi kita untuk mendapatkan makna yang hakiki dari agama sekaligus makna hidup ini. Tentunya harus ada diagnosa tentang agama sebagaimana yang dilakukan oleh para cendikiawan mendalami ilmu-ulmu yang bersifat eksak (Pasti) ataupun ilmu alam lainnya. Dengan metode seperti itu akan muncul pemahaman agama yang benar dan para alim ulama harus berperan andil dalam menindak lanjuti pemahaman akan agama terkhusus agama Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar