“ ELEGI SELASA PAGI “
Kutinggalkan desaku saat senja menguning
Setelah berikanmu satu kecupan di kening
Langkahku yang peragu memaksa mengerling
tak henti kau tatapi dengan mata setengah memicing
pukat dan tangguk bergayut di lenganmu
terayun seirama lambaianmu
sedang aku menjauh beriring pilu
sebab kutau senyummu tiada restu
aku datang kembali kala mentari berseri
namun damba jadi hampa
mengingat sentuhan tak lagi mungkin diberi
aku datang kembali saat kehilangan
membawa luka dalam pandang
saksikan pukat dan tanggukmu tak lagi bertuan
aku datang kembali selasa pagi
sungguh sesal yang membayang
karena yang menyambutku doa berbaur elegi